Postingan

Kecerdasan Emosional

Gambar
  Menurut Ary Ginanjar Agustian, kecerdasan emosional merupakan garis datar yang bersifat horizontal antara manusia dengan manusia, misalnya kesanggupan untuk mengendalikan emosi, untuk membaca perasaan terdalam orang lain untuk memelihara hubungan sebaik- baiknya. Sedangkan menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa. Sebagai seorang guru harus bisa memupuk kecerdasan emosional, karena setiap hari menghadapi peserta didik. Sifat dari sekian banyak peserta didik tentu sangat beragam sekali, karena dari keluarga yang berbeda pula. Biasanya peserta didik yang berasal dari keluarga yang agamis, tentu perilakunya sehari- sehari berbeda dengan peserta didik yang dari keluarga masa bodoh dengan ibadah. Menurut Mayer orang cenderung menganut

Penanaman Kecerdasan Emosional dan Spiritual di SD/MI (Part 3)

Gambar
  Menanamkan dan membangun kecerdasan spiritual menjadi sangat penting dalam serangkaian konsep pendidikan yang harus diberikan oleh orang tua kepada anaknya , juga seorang guru kepada anak didiknya. Hal ini karena kedalaman spiritual adalah dasar yang harus dimiliki oleh anak demi mencapai akhlaqul karimah dalam mengarungi kehidupan kelak. Sehingga, bidang apa pun yang akan ditekuni oleh anak di kemudian hari, jika secara spiritual akan sudah dapat menginternalisasikan nilai-nilai religi dalam kehidupannya, maka dapat dipastikan ia akan mencapai kesuksesan baik di dunia dan di akhirat. Seiring dengan hal itu, dalam rangka membangun kecerdasan spiritual diperlukan penanaman nilai - nilai yang luhur yang dikenal dengan The Living Values Education (Pendidikan meghidupkan nilai - nilai) maka aplikasi nilai - nilai tersebut harus diaplikasikan dalam rangkaian membangun kecerdasan spiritual. Adapun nilai-nilai yang hidup tersebut di antaranya adalah, k a sih sayang, cinta, kedamaian,

Penanaman Kecerdsan Emosional dan Spiritual di SD/MI (part 2)

Gambar
  Kecerdasan emosi saja tidaklah cukup, khususnya yang berdimensi keTuhanan. Kecerdasan emosi lebih berpusat pada rekonstruksi hubungan yang bersifat horizontal (sosial). Sementara itu ada dimensi lain yang tidak kalah pentingnya bagi kehidupan umat manusia, yaitu hubungan vertikal. Kemampuan dalam membangun hubungan yang bersifat vertikal ini sering disebut dengan istilah kecerdasan spiritual/ spiritual quotient (SQ). Menurut Marsha Sinetar yang terkenal sebagai pendidik, penasehat, pengusaha, dan penulis buku-buku best seller, mengatakan kecerdasan spiritual adalah cahaya yang membangunkan keindahan tidur kita. Kecerdasan spiritual melibatkan kemampuan menghidupkan kebenaran yang paling dalam, yang berarti mewujudkan hal terbaik, utuh dan paling manusiawi dalam batin. Gagasan, energi, nilai, visi, dorongan, dan arah panggilan hidup mengalir dari dalam dari suatu kesadaran hidup bersama cinta. Menurut Ary Ginanjar Agustian, kecerdasan spiritual adalah kemampuan untuk memberi ma

Penanaman Kecerdasan Emosional dan Spiritual di SD/MI

Gambar
     Kecerdasan emosional dan spiritual menjadi hal penting yang harus ditanamkan dan dikembangkan kepada anak sejak dini. Karena penanaman kecerdasan emosional dan spiritual pada anak terutama anak usia sekolah dasar merupakan pondasi yang akan membentuk karakter anak tersebut, dengan demikian kecerdasan emosional dan spiritual adalah bakal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan karena dengannya seseorang akan dapat berhasil dalam menghadapi segala macam tantangan dan problematika hidup. Pendidikan di lingkup sekolah menjadi salah satu jalan untuk menanamkan kecerdasan emosional dan spiritual pada anak. Maka dari itu pendidikan tidak hanya berorientasi pada kecerdasan intelektual (IQ) saja tetapi juga harus mentransformasikan dan menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa. Nilai-nilai tersebut ditanamkan dengan tujuan agar anak bisa menjadi manusia yang bermoral dan berakhlak mulia. Fen o mena kerusakan pada moral yang melanda anak sekolah yang ditandai dengan

Menulis Buku Tembus Penerbit Mayor

Gambar
  Seiring berjalannya waktu tidak terasa malam ini sudah pertemuan ke dua puluh kelas online balajar menulis gelombang 16.   Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator yang bijaksana di kelas ini membuka perkuliahan. Beliau memohon kepada para peserta untuk mendoakan Om Jay, yang saat ini masih sakit. Walau pun sakit Om Jay tetap aktif menulis, karena beliau menjadi inspirator di kelas ini. Narasumber malam ini adalah ibu Eva Hariyati Israel, S.Kom, berasal dari Kupang, Nusa Tenggara Timur. Beliau alumni kelas belajar menulis gelombang tujuh. Satu angkatan dengan ibu Ditta Widya Utami. Juga salah satu duta Rumah Belajar seperti bapak Hamzah Ramdhani dari Sulawesi. Beliau sudah dua kali diminta Om Jay untuk mengisi kelas online. Beliau share link blognya tentang mengikuti kelas belajar menulis. Dari blognya beliau bercerita tentang perasaannya selama mengikuti kelas belajar menulis bersama Om Jay. Banyak prestasi yang beliau sandang, seperti lulus S1 dengan predikat Cumlaude. Presatsi lai

Kisah Perjalanan Menjadi Tulisan

Gambar
  Malam ini kegiatan   belajar menulis gelombang   enam belas sudah masuk pertemuan ke-19. Seperti biasanya Ibu Aam Nurhasanah sebagai moderator membuka perkuliahan kelas online. Malam ini sebelum perkuliahan dimulai bu Aam memohon kepada para peserta untuk mendoakan Om Jay yang sudah hampir satu bulan sakit. Semoga atas doa dari teman- teman Allah segera angkat penyakit Om Jay.  Kelas ini selalu menghadirkan narasumber yang hebat, begitu juga malam ini Bu Aam memperkenalkan narasumbernya. Malam ini sebagai narasumber Bapak Taufik Hidayat, S.E, S.Si, M.Si. Beliau lahir tahun 1961. Pendidikan terakhir beliau adalah Program Pasca Sarjana Kajian Timur Tengah dan Islam Universitas Indonesia yang sekarang bernama Sekolah Kajian Strategis dan Global UI. Beliau seorang dosen, penulis buku yang sudah keliling 70 negara dan lima benua. Rasa kagum serta penasaran terhadap narasumber malam ini. Dari perkenalannnya beliau sudah keliling 70 negara dan lima benua, betul- betul mengejutkan. Bagaimana