Kecerdasan Emosional
Menurut
Ary Ginanjar Agustian, kecerdasan emosional merupakan garis datar yang bersifat
horizontal antara manusia dengan manusia, misalnya kesanggupan untuk
mengendalikan emosi, untuk membaca perasaan terdalam orang lain untuk memelihara
hubungan sebaik- baiknya.
Sedangkan
menurut Goleman, kecerdasan emosional adalah kemampuan untuk memotivasi diri
sendiri dan bertahan menghadapi frustasi, mengendalikan dorongan hati, dan
tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar
beban stress tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, berempati dan berdoa.
Sebagai
seorang guru harus bisa memupuk kecerdasan emosional, karena setiap hari
menghadapi peserta didik. Sifat dari sekian banyak peserta didik tentu sangat
beragam sekali, karena dari keluarga yang berbeda pula. Biasanya peserta didik
yang berasal dari keluarga yang agamis, tentu perilakunya sehari- sehari
berbeda dengan peserta didik yang dari keluarga masa bodoh dengan ibadah.
Menurut Mayer orang cenderung menganut gaya- gaya tertentu dalam mengendalikan emosinya, yakni;
Sadar Diri
Kejernihan
pikiran seseorang tentang emosi bisa melandasi kepribadiannya. bila suasana
hatinya sedang jelek, mereka tidak risau dan tidak larut ke dalamnya, tetapi
mereka mampu melepaskan dirinya dirinya dari suasana itu dengan cepat.
2. Tenggelam
dalam permasalahan
Orang
yang seperti ini sering merasa dikuasai oleh emosi dan tak berdaya untuk melepaskan
diri dari suasana tersebut. Mereka mudah marah dan tidak peka akan perasaannya,
sehingga larut dalam perasan- perasaan itu, bukan mencari suasana baru.
Akibatnya mereka kurang berupaya melepaskan diri dari suasana hati yang jelek,
merasa tidak mempunyai kendali atas kehidupan emosionalnya.
3. Pasrah.
Orang
yang seperti ini cenderung menerima begitu saja suasana hati mereka, sehingga
tidak berusaha untuk mengubahnya. Mereka terbiasa dalam suasana yang
menyenangkan, dan dengan demikian motivasi untuk mengubahnya rendah. Orang yang
seperti ini rawan terhadap suasana hati yang jelek, tetapi menerima dengan
sikap acuh tak acuh.
Kecerdasan emosional ini
ditandai dengan kemampuan memahami perasaan sendiri dan kemampuan
membedakan emosi, serta mempuyai pengetahua tentang kekuatan dan kelemahan
diri. Seseorang yang optimal dalam kecerdasan ini cenderung menyukai fantastik.
Orang yang mempunyai kecerdasan intrapersonal ini mereka sering tampak sebagai sosok pendiam dan mandiri., mempunyai kemampuan yang kuat tidak mudah putuh asa.
Orang yang memiliki
kcerdasan emosional belajar sesuatu melalui diri mereka sendiri. Seseorang yang
optimal dalam kecerdasan emosionalnya akan cenderung mampu mengontrol
perasaannya, mereka selalu introspeksi diri, mengetahui dan mengelola minat dan
perasaannya, mengetahui kelemahan dan kekuatan dirinya, pandai membuka diri dan
menentukan tujuan yang realistis.
Dari pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa
kecerdasan emosional adalah suatu kemampuan individu untuk dapat memahami
dirinya sendiri, memahami kekuatan dan kelemahan diri, perasaannya dan
kemampuan mengelola emosi diri sehingga mampu untuk memotivasi diri sehingga
memunculkan sikap semangat tekun, percaya diri, tidak mudah putus asa, mampu
mengekspresikan perasaan dan bekerja mandiri.
Jumiyati
Komentar
Posting Komentar