Strategi Pemasaran Buku Saat Pandemi
Malam ini pertemuan ke lima belas belajar menulis bersama Om Jay.
Malam yang begitu dingin menyelimuti kampung tempat tinggalku. Sejak pagi
sampai malam ini hujan belum berhenti. Tadi sore saya pulang sekolah sampai
basah kuyup, karena sepanjang perjalanan pulang diguyur hujan yang sangat deras
dibarengi angin.
Perkuliahan malam ini saya merasakan ada dua hal yang sangat berbeda
dengan biasanya. Pertama, Om Jay yang selalu aktif mengisi di grup WA gelombang
enam belas, sudah beberapa hari tidak aktif karena sakit. Mudah- mudahan segera
sembuh Om Jay. Kedua, moderator yang setiap pertemuan disampaikan oleh Ibu Aam,
malam ini digantikan oleh ketua kelas gelombang enam belas, wow keren.
Seperti biasa kelas dibuka oleh moderator, malam ini disampaikan oleh Mas Rizky Kurnia Rahman yang berasal dari Yogya tetapi sekarang berdomisili di Sulawesi Tenggara. Sebagai narasumber masih sama seperti dua pertemuan kemarin, dari penerbit Andi. Malam ini dari bagian Pemasaran buku.
Beliau adalah Bapak Agustinus Subardana, S.E, M.M. Jabatan yang diemban di penerbit Andi sebagai Direktur Pemasaran. Tema yang diangkat malam ini “Setrategi Pemasaran Buku Saat Pandemi Covid-19”.
Awal
penyampaian materi beliau mengungkapkan bahwa “buku merupakan sumber ilmu
pengetahuan dan sarana utama bagi proses pembelajaran serta sarana penyampaian
informasi. Sejak usia dini, anak- anak telah diperkenalkan pada buku dan
diajarkan untuk membaca beraneka ragam terbitan buku”.
Membaca memang
harus ditanamkan kepada generasi muda sejak usia dini, supaya mereka menyenangi
dunia literasi. Pemerintah mendorong kegiatan membaca sebagai wujud dukungan
dan tindakan nyata dalam membangun budaya membaca sejak dini. Hal ini akan
berpengaruh meningkatnya kebutuhan masyarakat terhadap buku, menciptakan
peluang usaha bagi pengusaha yang bergerak di bidang penerbitan buku.
Dampak Pandemi
Terhadap Pemasaran Buku
Awal bulan
Maret tahun 2019 telah datang wabah virus Covid 19, menyebabkan makin terasa
berat dalam perekonomian dalam negeri, terutama dari sisi konsumsi, korporasi,
sektor keuangan dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)
Dampak
penjualan buku selama Covid 19 sangat dirasakan oleh pelaku usaha di bidang
Penerbitan Buku. Dampak yang terlihat di antaranya:
1. Jaringan toko buku sebagian besar tutup selama covid 19 pada bulan Maret- Mei 2020
2. Pengunjung takut datang ke toko buku/ mall, karena kuatir tertular Covid 19.
3. Penurunan omset toko buku 60% - 90%.
4. Selama Covid 19 pelaku usaha penerbit buku mengurangi jumlah terbit buku baru dan distribusi ke toko buku
5. Beberapa penerbit gulung tikar.
6.Untuk pemasaran buku yang langsung directselling/ datang langsung ke konsumen (sekolah, perguruan tinggi dan instansi- instansi) untuk sementara tidak bisa ketemu. Sehingga penawaran buku kurang maksimal.
7.Semua konsumen mengurangi pembelian buku.
Contoh toko buku tanpa ada pengunjung selama covid 19 bulan Maret- Mei 2020
Grafik Penjualan Buku di Toko Gramedia Pada Saat Pandemi Covid 19
Dari
grafik di atas bisa di lihat bahwa bulan Maret 2020 terjadi penurunan drastis
penjualan buku. Bulan April 2020 merupakan titik terendah . Bulan Juni 2020
toko buku Gramedia mulai dibuka dan penjualan buku mulai naik, walau pun tidak
signifikan.
Untuk mengantisipasi supaya Industri Penerbitan Buku bisa tetap
jalan dan bisa mencapai hasil penjualan yang maksimal, maka perlu adanya
strategi pemasaran. Strategi pemasaran buku dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni:
1. Faktor Mikro yaitu perantara,pemasok pesaing dan masyarakat
2. Faktor Makro yaitu demografi-ekonomi, politik hukum, teknologi-fisik, dan sosial budaya.
Pada saat ini penerbit Andi menjalankan bisnis secara Mikro dan Makro. Hal ini karena Penerbit Andi Offset sudah termasuk Industri Penerbitan Buku, usianya sudah 40 tahun dan telah menerbitkan buku lebih dari lima belas ribu judul buku. Dikelompokkan menjadi 32 kategori, bisa dikunjungi lewat website: www.andipublisher.com
1. Strategi Pemasaran Buku
Narasumber menjelaskan bahawa strategi pemasaran buku dipetakan
menjadi dua, yakni:
1. Setrategi pemasaran buku serangan udara. (Online)
a. Pentingnya Transformasi digital
Dampak dari pamdemi covid 19 mengubah dunia menuju era Low Touch Economy. Era ini ditandai minimnya sentuhan fisik atau low touch.,keharusan mengecek kesehatan dan keselamatan, perilaku yang baru hingga pergeseran sektor industri, terutama industri perbukuan
Stategi pemasaran buku yang dipakai pada masa pandemi adalah Digital Marketing. Ini di lakukan karena banyak sekali manfaatnya, antara lain:
· Biaya lebih murah
- Daya jangkauan sangat luas
- Mudah menentukan target pasar buku yang akan ditawarkan sesuai kategor
- Komunikasi dengan konsumen lebih
- Lebih cepat
- Sangat membantu meningkatkan penjualan
- Mudah evaluasi dan dikembangkan.
Untuk penjualan buku lewat online, narasumber menyarankan untuk harus terus proaktif untuk terus promosi. Ini harus dilakukan supaya:
· Menyebarkan informasi produk secara masif kepada target pasar potensial
- Mendapatkan konsumen baru dan mempertahankan konsumen yang sudah ada sehingga kesetiaan konsumen terjaga.
- Menjaga kesetabilan penjualan saat kondisi pasar baru sepi.
- Menaikkan penjualan dan profit
- Membandingkan keunggulan produk dibandingkan dengan pesaing
- Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai yang diinginkan.
- Mengubah persepsi konsumen, yang kurang minat beli akan menjadi tertarik
Penjualan buku lewat komunitas bisa dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Mengadakan Bedah Buku, Talkshow dan potogan harga pada buku tertentu atau periode tertentu
- Mengadakan event tematik sesuai moment bulan berjalan seperti program Ramadhan, Program TAB, Program TAM , dan lain- lain.
- Selalu proaktiv komuniksi dengan pihak internal toko buku modern tersebut.
Contoh display buku di Toko Gramedia
Promo tematik khusus buku pertamanan dengan memberikan discount 20% ke konsumen
Tema Program buku Perpajakan di Gramedia saat ini
1. 2. Directselling
Pemasran melalui directselling dipetakkan menjadi beberapa target pasar :
a. Buku Pendidikan
Terdiri buku Mata Pelajaran Utama dan buku pendamping untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK.
b. Buku Teks Perguruan Tinggi untuk semua mata kuliah.
c. Buku referensi untuk jenjang TK, SD, SMP, SMA dan SMK
Selain melalui pemetakan jenis kategori yang dijelaskan tadi, Penerbit Andi sebagai Industri Penerbitan Buku melakukan terobosan pemasaran dengan menempatkan Sales.
Sales mempunyai tangungjawab target sesuai area masing-masing dan bertugas:
a. Kunjungan langsung ke setiap sekolah untuk menemui kepla sekolah atau bagian kurikulum, atau lainnya.
b. Kunjungan langsung ke Kampus untuk temui dosen tiap Kaprodi, Dekan, LPP, sampai ke para Rektor
c. Kunjungan langsung ke setiap perpustakaan sekolah, Perpus kampus atau Perpusda.
3. Melakukan Event- Event
Ini dilakukan dengan cara mengadakan Pameran Buku dalam seminar, workshop, Tryout atau dalam kegiatan event lainnya.
Pada
akhir perkuliahan narasumber memberikan kata- kata penyemanagat
Menulis adalah berjuang
Penulis adalah Pahlawan yang akan dikenang selama-lamanya
Lembaran karya adalah medan pertempuran
Pena adalah senjatanya
Buku adalah gudang ilmu
Kuncinya adalah membaca
Membaca adalah jendela dunia.
Semoga dengan sentilan dari narasumber hati saya selalu termotivasi untuk selalu ingin menulis.
Salam literasi
1.
Mantap resumenya, closingnya ditutup dengan kata2 bijak berbentuk puisi jadi menarik
BalasHapusTerima kasih pak, atas kunjungannya.
HapusResume yg lengkap... Lanjutkan
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya.
HapusLagi sibuk ya bu? Tp siip sudah menulis resume yg lengkap, terus semangat ya bu...
BalasHapusYa bu Tini, ini baru bikin usulan PAK, blm selesai, terima kasih kunjungannya
HapusMantao
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya
Hapus