Kata Adalah Senjata

 

Resume 1 Pelatihan Menulis Gelombang 16

 

Kata Adalah Senjata

Pemateri         : Bp Abdul Hakim

Moderator       : Ibu Aam Nurhasanah

Inspirator         : Bp Wijaya Kusumah (Om Jay)

“ Kata Adalah Senjata”, dari kata bisa menimbulkan cinta, dari kata bisa menimbulkan luka. Dari kata bisa bermuncullah segala rasa. Rasa sayang, rasa benci, rasa iba atau rasa-rasa yang lain. Kata pepatah kata adalah doa, maka kita harus pandai dalam mengolah kata.

Pengalaman pertamaku mengikuti pelatihan menulis adalah membaca merupakan kunci utama bagi seseorang yang ingin lancar dalam menulis. “Membaca adalah gerbang utama sekaligus kunci pembuka bagi yang ingin menggenggam keberhasilan” (Abdul Hakim Busro). Saya sangat setuju dengan kalimat ini, karena orang semakin banyak membaca akan semakin luas wawasannya, akan lebih luas pengalaman dalam hal apapun, dan akan memberikan efek yang bagus terhadap diri kita, seperti tidak mudah menyalahkan orang lain. Orang yang banyak membaca akan merasa bahwa diri kita itu belum mengerti apa-apa, apalagi terhadap kekuasaan Allah kita merasa sangat kecil.

Untuk memulai menulis harus menggunakan kata yang baku. Kata – kata yang sering kita gunakan apakah bahasa yang baku? Bapak nara sumber sedikit memberikan gambaran tentang hal ini pada sebuah vlognya yang brjudul “Cerdas Berbahasa”. Kadang kata yang kita gunakan bukan kata yang baku, tetapi sudah biasa diucakan, sehingga kita harus memperbanyak kosa kata dengan cara membaca berbagai sumber, baik bacaan fiksi, non fiksi, ataupun biografi seseorang.

Beberapa yang dapat disimpulkan pada materi hari ini :

1.    Semakin banyak membaca akan memberikan kosakata yang banyak, itu sebagai modal seseorang dalam menulis. Kosa kata yang kita miliki akan menumbuhkan inspirasi untuk menulis, sehingga akan menghasilkan tulisan yang runtut, para pembaca akan senang untuk mengunjungi hasil karya kita.

2.    Cerdas dalam menggunakan bahasa Indonesia, perkayalah bahasa daerah dan melatih ketrampilan dengan Bahasa Asing. Di era global seperti sekarang ini kita harus menguasai Bahasa Asing, karena merupakan Bahasa Internasional, juga merupakan penunjang dalam kita berkomunikasi dalam hal apapun. Namun jangan melupakan bahasa kita sendiri, karena merupakan bahasa yang harus kita lestarikan.

3.    Tanamkan untuk suka membaca kepada gerasi penerus kita, seperti yang nara sumber lakukan kepada anak didiknya untuk mengetahui kata baku dan tidak baku. Dengan banyak membaca generasi penerus kita, akan bertambah wawasannya, walaupun tidak bisa dipungkiri bahwa anak- anak Indonesia minat bacanya terlalu rendah di banding dengan negara- negara lain. Peserta didik kita sekarang lebih tertarik dengan goegle, karena dengan mengetik apa yang ia cari langsung muncul jawabannya.

Banyak saran dari nara sumber, supaya kita harus perbanyak membaca baik bacaan cerita fiksi, non fiksi ataupun sumber bacaan lain yang bisa mengembangkan kosa kata kita. Dari membaca, kita bisa mengembangkan kosakata kita sehingga kita bisa menulis untuk menuangkan apa yang ada dalam pikiran kita.



Salam literasi

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belajar Bersama Cikgu Tere

Usia Muda Penuh Karya

Menulis Buku Tembus Penerbit Mayor